TUGAS TEORI AKUNTANSI
BAB 5
Pendekatan regulatoris
untuk perumusan teori akuntansi
PENDEKATAN REGULATORIS UNTUK
PERUMUSAN TEORI AKUNTANSI
Makalah untuk memenuhi tugas matakuliah
Teori Akuntansi
yang dibina oleh H. Eka Ananta Sidharta,
S.E., M.M.Ak.
oleh
ASHFA EL FAJRIYYA H.A 120422403180
SUTRIA KUMALASARI 120422403192
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI
Oktober 2014
PENDEKATAN
REGULATORIS UNTUK PERUMUSAN TOERI AKUNTANSI
A. Hakikat
Standar Akuntansi
Standar akuntansi mendominasi pekerjaan para akuntan. Standar-standar ini
terus mengalami perubahan, dihapus, dan/atau ditambahkan, baik di Amerika
Serikat dan di luar negeri. Standar memberikan aturan-aturan praktis dan
bermanfaat bagi pelaksanaan pekerjaan seorang akuntan. Standar akuntansi biasanya terdiri dari tiga bagian.
1.
Deskripsi masalah yang harus dipecahkan
2.
Diskusi dengan pertimbangan yang sehat atau cara-cara
untuk menyelesaikan masalah
3.
Selanjutnya
sejalan dengan keputusan atau teori yang ada, solusi yang disarankan
Secara umum standar, terutama standar audit, dibatasi hanya untuk butir
nomor 3, yang telah menimbulkan banyak kontroversi dengan tidak adanya
teori-teori yang mendukung dan digunakannya pendekatan perumusan ad hoc.
Akan tetapi, tren umum yang terjadi adalah memasukkan butir nomor 1 dan 2,
sehingga memberikan suatu aturan tindakan yang ringkas dan didukung secara
teoritis.
Edey membagi
persyaratan standar menjadi empat tipe utama.
a. Tipe 1
menyatakan bahwa para akuntan harus memberitahukan kepada masyarakat apa yang
mereka lakukan dengan mengungkapkan berbagai metode dan asumsi (kebijakan
akuntansi) yang mereka gunakan.
b. Tipe 2
ditujukan pada tercapainya suatu keseragaman dalam penyajian laporan-laporan
akuntansi.
c. Tipe 3
meminta adanya pengungkapan atas masalah-masalah spesifik di mana pengguna
mungkin diminta untuk menerapkan pertimbangan sendiri.
d. Tipe 4
mensyaratkan dibuatnya keputusan implisit atau eksplisit mengenai valuasi
(penilaian)
Alasan
mengapa standar akuntansi itu dibuat adalah.
1.
Standar memberikan informasi mengenai posisi keuangan,
kinerja dan penyelenggaraan sebuah perusahaan kepada para pengguna informasi
akuntansi.
2.
Standar memberikan pedoman dan aturan tindakan bagi
para akuntan publik yang memungkinkan mereka untuk menerapkan kehati-hatian dan
kebebasan dalam menjual keahlian dan integritas mereka dalam mengaudit
laporan-laporan perusahaan dan membuktikan validitas dari laporan-laporan
tersebut.
3.
Standar memberikan database kepada pemerintah mengenai
berbagai variabel yang diangap sangat penting dalam pelaksanaan perpajakan,
regulasi perusahaan, perencanaan dan regulasi ekonomi serta peningkatan
efisiensi ekonomi dan sasaran-sasaran sosial lainnya.
4.
Standar menumbuhkan minat dalam prinsip-prinsip dan
teori-teori bagi mereka yang memiliki perhatian dalam disiplin ilmu akuntansi.
B. Tujuan Penetapan Standar
Ada dua pendekatan
yang dapat dilakukan:
1. Pendekatan Ketetapan Penyajian
Pendekatan
ini mendukung pelaporan secara netral dan pencarian ketepatan penyajian melalui
proses penetapan standar. Akuntansi dibandingkan dengan pembuatan peta keuangan
yang akurat dan tepat. Pembuat kebijakan akuntansi harus memberikan informasi
untuk memfasilitasi pengambilan keputusan para pengguna. Pengguna akuntansi
sebagai pengambil keputusan.
2. Pendekatan Konsekuensi Ekonomi
Pendekatan
ini mendukung pengadopsian standar yang akan memberikan konsekuensi ekonomi
yang baik dan yang buruk. Standar yang diberlakukan adalah standar yang
memiliki dampak positif. Pembuat kebijakan akuntansi harus memberikan sinyal-sinyal
informasi yang dapat mengarahkan keputusan para pengguna informasi. Pembuat
kebijakan sebagai peangambil keputusan.
3. Pendekatan Kritikal Interpretatif
Pendekatan
ini berpendapat bahwa pelaporan keuangan hendaknya digunakan sebagai suatu
instrumen perubahan sosial dan bahkan suatu perubahan yang radikal.
C. Entitas-entitas
yang Berkepentingan dengan Standar Akuntansi
1.
Individual
dan Kantor Akuntan Publik
Individual
dan kantor akuntan publik bertanggung jawab melalui auditor-auditor mereka
untuk secara independen mensertifikasi laporan keuangan perusahaan telah
menyajikan hasil-hasil dari aktivitas bisnis dengan wajar dan akurat.
2.
American
Institute of Certified Public Accounting (AICPA)
AICPA adalah
organisasi pengkoordinir profesional bagi para praktisi CPA di AS. Dua komite
teknis seniornya yang penting – Accounting Standards Executive Committee
(AcSEC) dan Auditing Standards Executive Committee (AudSEC)-diberi
wewenang untuk berbicara atas nama AICPA, masing-masing dibidang keuangan dan
akuntansi biaya dan audit.
3.
American
Accounting Association (AAA)
AAA adalah
organisasi para akademisi akuntansi dan setiap individu yang tertarik dalam
peningkatan praktik dan teori akuntansi. Jurnal kuartalannya, Accounting Review dipergunakan sebagai
media untuk saling bertukar pikiran dan hasil-hasil para periset di bidang
akuntansi. AAA juga bertindak sebagai forum di mana para akademisi
mengekspresikan pandangan-pandangan mereka akan berbagai topik dan permasalahan
akuntansi, baik secara individu ataupun melalui komite yang ditunjuk khusus
oleh organisasi.
4.
Financial
Accounting Standards Boards (FASB)
FASB
menggantikan APB di tahun 1973 sebagai badan yang bertanggung jawab untuk
membuat standar akuntansi. Dihapuskannya
APB adalah karena faktor-faktor utama berikut ini.
a. Terus berlangsungnya alternatif-alternatif perlakuan akuntansi yang
memungkinkan perusahan-perusahaan untuk menunjukkan tingkat laba per saham yang
lebih tinggi, khususnya sebagai akibat dari penggabungan perusahaan dan
akuisisi.
b. Kurangnya perlakuan akuntansi yang memadai untuk masalah-masalah akuntansi
baru seperti kredit pajak investasi, akuntansi untuk industri waralaba, bisnis
pengembangan tanah dan sewa guna usaha jangka panjang.
c. Sejumlah kasus kecurangan (fraud)
dan tuntutan hukum yang melibatkan metode-metode akuntansi yang tidak mampu
mengungkapkan informasi-informasi yang relevan di kebanyakan kasus.
d. Kegagalan APB dalam mengembangakan suatu kerangka konseptual
FASB adalah badan independen
yang berwenang dan ditugaskan untuk menetapkan dan meningkatkan standar
pelaporan dan akuntansi keuangan yaitu standar-standar yang berhubungan dengan
pencatatan informasi yang bermakna mengenai peristiwa-peristiwa dan
transaksi-transaksi ekonomi dalam cara yang berguna dalam laporan keuangan.
5.
Securities
and Exchange Commission (SEC)
SEC dibentuk
oleh UU Kongres pada tahun 1934. SEC bertanggung jawab untuk menyelenggarakan
administrasi berbagai hukum yang dimaksudkan untuk mengatur sekuritas dan untuk
memastikan ketepatan dari pelaporran keuangan dan pengungkapan perusahaan
amerika.
6.
Organisasi
Profesional Lainnya
Organisasi
ini secara aktif terlibat dalam pembuatatan standar akuntansi di negaranya
masing-masing.
7.
Para
Pengguna Laporan Keuangan
a. Pengguna
langsung, meliputi: (1) pemilik perusahaan dan pemegang saham, (2) kreditor, (3)
manajemen perusahaan, (4) otoritas perpajakan,
(5) pekerja,
dan (6) para pelanggan
b. Pengguna
tidak langsung meliputi: (1) analis dan penasihat keuangan,
(2) bursa
saham, (3) pengacara, (4) pihak yang berwenang, (5) asosiasi perdagangan, (6)
serikat pekerja, (7) dll.
c. Konstituen
dari lingkungan pelaporan keuangan terdiri atas:
· Para investor:
(1) terdiversifikasi vs tidak terdiversifikasi, (2) aktif vs pasif, dan (3)
profesional dan non profesional
· Perantara
informasi: (1) analis keuangan, (2) agen pemeringkat obligasi, (3) agen
pemeringkat saham, (4) layanan penasihat investasi, dan (5) perusahaan pialang
· Regulator: (1)
FASB, (2) SEC, dan (3) kongres
· Manajemen:
(1) perusahaan besar vs perusahaan kecil dan
(2) perusahaan
publik vs perusahaan pribadi
· Auditor: (1)
nasional vs lokal dan (2) praktik SEC vs praktik non SEC
Ada tiga
jenis laporan keuangan yang dapat dibuat.
a) Laporan
keuangan untuk tujuan umum
b) Laporan
keuangan untuk tujuan khusus yang memenuhi kebutuhan dari kelompok pengguna
tertentu
c) Penggungkapan-penggungkapan
yang berbeda menyajikan angka-angka yang berbeda untuk dipilih oleh para
penggunanya
D. Siapa yang
Berwenang Menetapkan Standar?
1. Teori tentang Regulasi
Terdapat dua
kategori utama dalam regulasi suatu industri tertentu.
a.
Teori-teori kepentingan publik, bahwa regulasi
diberikan sebagai suatu jawaban atas permintaan publik akan perbaikan dari
harga-harga pasar yang tidak efisien dan tidak adil, dibuat untuk memberikan
perlindungan dan kebaikan bagi masyarakat umum.
b.
Kelompok yang berkepentingan, berpendapat bahwa
regulasi diberikan sebagai jawaban atas permintaan dari kelompok dengan
kepentingan khusus, dengan maksud untuk memaksimalkan laba dari para
anggotanya.
2. Haruskah Kita Mengatur Akuntansi?
Terjadi
perdebatan mengenai apakah akuntansi sebaiknya diatur atau tidak, terdapat beberapa opini mengenai hal ini. Opini
pasar yang tidak diregulasi menyatakan bahwa perusahaan insentif untuk
memberikan laporan secara sukarela karena kalau tidak, dapat diartikan sebagai
berita buruk.
Yang kedua, opini pasar yang diregulasi menggunakan argumentasi
kepentingan publik, dan kebutuhan untuk mencapai sasaran sosial yang
diinginkan.
3.
Pendekatan
Pasar Bebas
Pendekatan
ini dimulai dari asumsi dasar bahwa informasi akuntansi adalah sebuah barang
ekonomi, sama seperti barang atau jasa lainnya. Oleh karena itu, ia menjadi
subjek atas kekuatan permintaan dan kekuatan pasok. Para pengajar pendekatan regulatoris (baik pribadi maupun publik)
berpendapat bahwa terjadi kegagalan pasar baik secara eksplisit maupun implisit
dalam pasar pribadi untuk informasi.
a) Kegagalan pasar eksplisit diasumsikan terjadi ketika baik jumlah atau
mutu dari barang yang dihasilkan di sebuah pasar yang tidak teratur berbeda
dari biaya pribadi dari dan keuntungan yang diperoleh dan solusi pasar
menimbulkan terjadinya suatu alokasi sumber daya non-Pareto.
b) Kelemahan pasar pribadi:
· Kendali monopoli atas informasi oleh manajemen
· Investor yang naif
· Fiksasi fungsional
· Angka-angka yang menyesatkan
· Prosedur yang berbeda-beda
· Kurangnya objektivitas
4.
Regulasi
Standar Akuntansi di Sektor Swasta
Pendekatan
sektor swasta terhadap regulasi standar akuntansi bergantung kepada asumsi
bahwa kepentingan publik dalam akuntansi akan terpenuhi dengan baik jika
pembuatan standar diserahkan kepada sektor swasta.
5.
Regulasi
Standar Akuntansi di Sekitar Publik
Regulasi di
sektor publik mendapatkan tingkat legitimasi yang tinggi dan menjadi bagian
dari tradisi dan kerangka legal bagi dunia internasional.
E. Legitimasi
Proses Penetapan Standar
1. Prognosis Pesimistik
Legitimasi
proses penetapan standar kadang dihubungkan dengan kemampuannya untuk membuat
sistem akuntansi yang optimal. Prognosis pesimistik ini diperluas lagi untuk
menunjukkan.
a. Pemilihan
dari alternatif pelaporan keuangan pada akhirnya harus meminta pertukaran keuntungan
seseorang dengan keuntungan milik orang lain.
b. Penyelesaian
dari alternatif pelaporan keuangan mensyaratkan pertimbangan nilai mengenai
kekayaan siapa yang dipertukarkan dan dalam dimensi apa serta untuk siapa.
2.
Prognosis
Optimistik
Chambers,
mengusulkan suatu sekolah kebutuhan yang mengasumsikan adanya norma atau
standar ideal yang berlaku silang di beberapa situasi tertentu. Kalkulus
konstitusional individualistik menetapkan lestimasi dari FASB dengan didasarkan
kepada.
a)
Kemampuannya untuk memberikan perlindungan prosedural
yang memadai
b)
Kemampuannya dalam menentukan pembatasan pada kumpulan
pilihan yang memadai untuk memastikan tercapainya hasil yang dapat diterima.
c)
Keseimbangan prosedural dan pengendalian hasil yang
dimiliki oleh proses penetapan standart dari FASB.
F. Standar
Akuntansi yang Berlebihan
Standar
akuntansi yang berlebihan termasuk didalamnya.
1.
Standar yang terlalu banyak.
2.
Standar yang terlalu detail.
3.
Tidak ada standar yang tegas, membuat pemilihan suatu
aplikasi menjadi sulit.
4.
Standar untuk tujuan umum tidak mampu mengatasi
perbedaan-perbedaan yang terdapat dalam kebutuhan dari para pembuat, pengguna,
dan CPA.
5.
Pengungkapan yang berlebihan, pengukuran yang rumit
atau kedua-duanya
Dampak dari
standar akuntansi yang berlebihan diantaranya adalah jumlah yang besar, kesempitan dan kekakuan dari
standar akuntansi dapat memberikan dampak yang serius bagi pekerjaan yang
dilakukan oleh para akuntan, nilai dari informasi keuangan bagi pengguna dan
keputusan bisnis yang dibuat oleh manajemen. Akuntan dapat kehilangan fokus
dari pekerjaan mereka yang sebenarnya dikarenakan oleh berlebihnya data
yang diminta ketika memenuhi standar yang ada. Kegagalan audit dapat terjadi
karena akuntan dapat kehilangan fokus dalam audit dan lupa untuk melaksanakan
prosedur-prosedur, audit,mendasar.
Solusi bagi
masalah standar akuntansi yang berlebihan menurut Special Committee
on Acoounting Standards dari AICPA meliputi.
· Tidak ada
perubahan, tetap status quo
· Perubahan
dari konsep yang ada saat ini dari satu kumpulan GAAP yang berlaku untuk semua
perusahaan bisnis menjadi dua kumpulan GAAP, sehingga menciptakan satu kumpulan
GAAP yang terpisah bagi entitas-entitas tertentu, seperti perusahaan-perusahaan
non publik kecil
· Perubahan
dalam GAAP untuk menyederhanakan aplikasinya terhadap seluruh perusahaan bisnis
· Membuat
pengungkapan yang berbeda dan alternatif-alternatif pengukuran
· Perubahan
dalam standar CPA untuk pelaporan laporan keuangan
· Satu alternatif
dari GAAP sebagai dasar pilihan dalam menyajikan laporan keuangan. Pendekatan
yang mengandalkan kepada alternatif dari GAAP memiliki tiga kemungkinan: (1) suatu
basis metode akuntasi (basis accounting
method-BAM) yang baru, (2) kas atau basis kas yang dimodifikasi, dan (3) Basis
pajak penghasilan
G. Pilihan dalam
Akuntansi
Pengungkapan
akuntansi dan kontrak berdasarkan atas akuntansi ini adalah hasil dari suatu
pilihan dalam akuntansi, sebuah pilihan yang dimaksudkan untuk mempengaruhi
output dari sistem akuntansi dengan cara tertentu. Tiga kategori sasaran atau
motivasi dari dilakukannya pilihan dalam akuntansi dapat ditentukan sebagai
berikut:
1.
Perspektif
Pembuatan Kontrak yang Efektif
Karena
adanya biaya-biaya keagenan dan tidak ada pasar yang lengkap maka digunakan
kontrak yang tergantung kepada negara yang sering kali dipengaruhi oleh
pilihan-pilihan akuntasi.
2.
Pemberian Harga
atau Aktiva
Karena
informasi yang asimetris, pilihan dalam akuntansi dapat digunakan untuk
mempengaruhi harga aktiva, baik melalui orang dalam yang mengetahui masalah ini
dan membocorkan informasi sampai kepada orang dalam yang tidak mengetahui
mengenai permasalahan perputaran, besaran dan resiko dari arus kas dimasa depan
atau melalui manager yang memiliki kepentingan pribadi dan percaya bahwa
pendapatan yang lebih tinggi akan mengarah pada peningkatan harga saham.
3. Mempengaruhi Pihak-pihak Eksternal
Pilihan akuntansi dapat digunakan untuk mempengaruhi
pihak-pihak eksternal disamping pemilik asli dan potensial dari perusahaan
seperti Internal Revenue Service,
regulator pemerintah, pemasok, pesaing, dan negosiator setingkat buruh.
H. Stategi
Penetapan Standar bagi Negara Berkembang
Ada empat
jenis strategi yaitu.
1.
Pendekatan
Evolusioner
Diasumsikan
para mitra asing akan menyesuaikan aturan-aturannya sendi mereka ingin tetap
terus membina perdagangan dengan negara tersebut dan/atau mempertahankan
operasinya.
2.
Pendekatan
Transfer Teknologi
Pengembangan
melalui transfer teknologi berasal dari operasi dan aktivitas kantor akuntan
internasional, perusahan multinasional dan para akademisi yang berpraktik di
negara berkembang, atau berbagai perjanjian internasional dan kesepakatan
kerja sama yang meminta dilakukannya pertukaran informasi dan teknologi.
3.
Penggunaan Standar
Akuntansi Internasional
Strategi
yang juga tersedia bagi negara berkembang adalah bergabung dengan International Accounting Standards
Committee (IASC) atau badan standar internasional lainnya yang telah
diidentifikasi sebelumnya dan menerapkan ketetapan secara borongan. Alasan
dibelakang strategi ini mungkin adalah untuk.
a)
Memperkecil biaya persiapan dan pembuatan standar
akuntansi
b)
Bergabung dengan dorongan harmonisasi internasional
c)
Memfasilitasi pertumbuhan investasi asing yang mungkin
dibutuhkan
d)
Memungkinkan profesi ini meniru standar profesional
atas prilaku dan perbuatan yang telah dibuat dengan baik
e)
Melegitimasikan statusnya sebagai anggota denga status
penuh dari komunitas internasional
4.
Strategi
Situasional
Strategi ini
dikenal sebagai ”pengembangan standar akuntansi dengan didasarkan atas analisis
dari prinsip-prinsip dan praktik-praktik akuntansi di negara-negara maju
terhadap latar belakang lingkungan yang mendasarinya”. Faktor-faktor tersebut
adalah linguistik kultural, politik dan hak-hak sipil, ekonomi dan
karakteristik demografis, serta lingkungan hukum dan perpajakan negara yang
bersangkutan.
DAFTAR RUJUKAN
Riahi,
Ahmed & Belkaoui. 2011. Teori
Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.