Sabtu, 25 Oktober 2014






TUGAS TEORI AKUNTANSI


BAB 5
Pendekatan regulatoris
untuk perumusan teori akuntansi












PENDEKATAN REGULATORIS UNTUK
PERUMUSAN TEORI AKUNTANSI



Makalah untuk memenuhi tugas matakuliah Teori Akuntansi
yang dibina oleh H. Eka Ananta Sidharta, S.E., M.M.Ak.




oleh
ASHFA EL FAJRIYYA H.A          120422403180
SUTRIA KUMALASARI               120422403192           



Description: Description: D:\Materi Kuliah\Logo UM\download (4) copy.png





UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI
Oktober 2014






PENDEKATAN REGULATORIS UNTUK PERUMUSAN TOERI AKUNTANSI

A.  Hakikat Standar Akuntansi
Standar akuntansi mendominasi pekerjaan para akuntan. Standar-standar ini terus mengalami perubahan, dihapus, dan/atau ditambahkan, baik di Amerika Serikat dan di luar negeri. Standar memberikan aturan-aturan praktis dan bermanfaat bagi pelaksanaan pekerjaan seorang akuntan. Standar akuntansi biasanya terdiri dari tiga bagian.
1.    Deskripsi masalah yang harus dipecahkan
2.    Diskusi dengan pertimbangan yang sehat atau cara-cara untuk menyelesaikan masalah
3.    Selanjutnya sejalan dengan keputusan atau teori yang ada, solusi yang disarankan
Secara umum standar, terutama standar audit, dibatasi hanya untuk butir nomor 3, yang telah menimbulkan banyak kontroversi dengan tidak adanya teori-teori yang mendukung dan digunakannya pendekatan perumusan ad hoc. Akan tetapi, tren umum yang terjadi adalah memasukkan butir nomor 1 dan 2, sehingga memberikan suatu aturan tindakan yang ringkas dan didukung secara teoritis.
Edey membagi persyaratan standar menjadi empat tipe utama.
a.    Tipe 1 menyatakan bahwa para akuntan harus memberitahukan kepada masyarakat apa yang mereka lakukan dengan mengungkapkan berbagai metode dan asumsi (kebijakan akuntansi) yang mereka gunakan.
b.    Tipe 2 ditujukan pada tercapainya suatu keseragaman dalam penyajian laporan-laporan akuntansi.
c.    Tipe 3 meminta adanya pengungkapan atas masalah-masalah spesifik di mana pengguna mungkin diminta untuk menerapkan pertimbangan sendiri.
d.   Tipe 4 mensyaratkan dibuatnya keputusan implisit atau eksplisit mengenai valuasi (penilaian) 
Alasan mengapa standar akuntansi itu dibuat adalah.
1.    Standar memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja dan penyelenggaraan sebuah perusahaan kepada para pengguna informasi akuntansi.
2.    Standar memberikan pedoman dan aturan tindakan bagi para akuntan publik yang memungkinkan mereka untuk menerapkan kehati-hatian dan kebebasan dalam menjual keahlian dan integritas mereka dalam mengaudit laporan-laporan perusahaan dan membuktikan validitas dari laporan-laporan tersebut.
3.    Standar memberikan database kepada pemerintah mengenai berbagai variabel yang diangap sangat penting dalam pelaksanaan perpajakan, regulasi perusahaan, perencanaan dan regulasi ekonomi serta peningkatan efisiensi ekonomi dan sasaran-sasaran sosial lainnya.
4.    Standar menumbuhkan minat dalam prinsip-prinsip dan teori-teori bagi mereka yang memiliki perhatian dalam disiplin ilmu akuntansi.

B.  Tujuan Penetapan Standar
Ada dua pendekatan yang dapat dilakukan:
1.    Pendekatan Ketetapan Penyajian
Pendekatan ini mendukung pelaporan secara netral dan pencarian ketepatan penyajian melalui proses penetapan standar. Akuntansi dibandingkan dengan pembuatan peta keuangan yang akurat dan tepat. Pembuat kebijakan akuntansi harus memberikan informasi untuk memfasilitasi pengambilan keputusan para pengguna. Pengguna akuntansi sebagai pengambil keputusan.
2.    Pendekatan Konsekuensi Ekonomi
Pendekatan ini mendukung pengadopsian standar yang akan memberikan konsekuensi ekonomi yang baik dan yang buruk. Standar yang diberlakukan adalah standar yang memiliki dampak positif. Pembuat kebijakan akuntansi harus memberikan sinyal-sinyal informasi yang dapat mengarahkan keputusan para pengguna informasi. Pembuat kebijakan sebagai peangambil keputusan.
3.    Pendekatan Kritikal Interpretatif
Pendekatan ini berpendapat bahwa pelaporan keuangan hendaknya digunakan sebagai suatu instrumen perubahan sosial dan bahkan suatu perubahan yang radikal.

C.  Entitas-entitas yang Berkepentingan dengan Standar Akuntansi
1.    Individual dan Kantor Akuntan Publik
Individual dan kantor akuntan publik bertanggung jawab melalui auditor-auditor mereka untuk secara independen mensertifikasi laporan keuangan perusahaan telah menyajikan hasil-hasil dari aktivitas bisnis dengan wajar dan akurat.
2.    American Institute of Certified Public Accounting (AICPA)
AICPA adalah organisasi pengkoordinir profesional bagi para praktisi CPA di AS. Dua komite teknis seniornya yang penting – Accounting Standards Executive Committee (AcSEC) dan Auditing Standards Executive Committee (AudSEC)-diberi wewenang untuk berbicara atas nama AICPA, masing-masing dibidang keuangan dan akuntansi biaya dan audit.
3.    American Accounting Association (AAA)
AAA adalah organisasi para akademisi akuntansi dan setiap individu yang tertarik dalam peningkatan praktik dan teori akuntansi. Jurnal kuartalannya, Accounting Review dipergunakan sebagai media untuk saling bertukar pikiran dan hasil-hasil para periset di bidang akuntansi. AAA juga bertindak sebagai forum di mana para akademisi mengekspresikan pandangan-pandangan mereka akan berbagai topik dan permasalahan akuntansi, baik secara individu ataupun melalui komite yang ditunjuk khusus oleh organisasi.
4.    Financial Accounting Standards Boards (FASB)
FASB menggantikan APB di tahun 1973 sebagai badan yang bertanggung jawab untuk membuat standar akuntansi. Dihapuskannya APB adalah karena faktor-faktor utama berikut ini.
a.    Terus berlangsungnya alternatif-alternatif perlakuan akuntansi yang memungkinkan perusahan-perusahaan untuk menunjukkan tingkat laba per saham yang lebih tinggi, khususnya sebagai akibat dari penggabungan perusahaan dan akuisisi.
b.    Kurangnya perlakuan akuntansi yang memadai untuk masalah-masalah akuntansi baru seperti kredit pajak investasi, akuntansi untuk industri waralaba, bisnis pengembangan tanah dan sewa guna usaha jangka panjang.
c.    Sejumlah kasus kecurangan (fraud) dan tuntutan hukum yang melibatkan metode-metode akuntansi yang tidak mampu mengungkapkan informasi-informasi yang relevan di kebanyakan kasus.
d.   Kegagalan APB dalam mengembangakan suatu kerangka konseptual
FASB adalah badan independen yang berwenang dan ditugaskan untuk menetapkan dan meningkatkan standar pelaporan dan akuntansi keuangan yaitu standar-standar yang berhubungan dengan pencatatan informasi yang bermakna mengenai peristiwa-peristiwa dan transaksi-transaksi ekonomi dalam cara yang berguna dalam laporan keuangan.
5.    Securities and Exchange Commission (SEC)
SEC dibentuk oleh UU Kongres pada tahun 1934. SEC bertanggung jawab untuk menyelenggarakan administrasi berbagai hukum yang dimaksudkan untuk mengatur sekuritas dan untuk memastikan ketepatan dari pelaporran keuangan dan pengungkapan perusahaan amerika.
6.    Organisasi Profesional Lainnya
Organisasi ini secara aktif terlibat dalam pembuatatan standar akuntansi di negaranya masing-masing.
7.    Para Pengguna Laporan Keuangan
a.    Pengguna langsung, meliputi: (1) pemilik perusahaan dan pemegang saham, (2) kreditor, (3) manajemen perusahaan, (4) otoritas perpajakan,
(5) pekerja, dan (6) para pelanggan
b.    Pengguna tidak langsung meliputi: (1) analis dan penasihat keuangan,
(2) bursa saham, (3) pengacara, (4) pihak yang berwenang, (5) asosiasi perdagangan, (6) serikat pekerja, (7) dll. 
c.    Konstituen dari lingkungan pelaporan keuangan terdiri atas:
·      Para investor: (1) terdiversifikasi vs tidak terdiversifikasi, (2) aktif vs pasif, dan (3) profesional dan non profesional
·      Perantara informasi: (1) analis keuangan, (2) agen pemeringkat obligasi, (3) agen pemeringkat saham, (4) layanan penasihat investasi, dan (5) perusahaan pialang
·      Regulator: (1) FASB,  (2) SEC, dan (3) kongres
·      Manajemen: (1) perusahaan besar vs perusahaan kecil dan
(2) perusahaan publik vs perusahaan pribadi
·      Auditor: (1) nasional vs lokal dan (2) praktik SEC vs praktik non SEC
Ada tiga jenis laporan keuangan yang dapat dibuat.
a)    Laporan keuangan untuk tujuan umum
b)   Laporan keuangan untuk tujuan khusus yang memenuhi kebutuhan dari kelompok pengguna tertentu
c)    Penggungkapan-penggungkapan yang berbeda menyajikan angka-angka yang berbeda untuk dipilih oleh para penggunanya

D.  Siapa yang Berwenang Menetapkan Standar?
1.    Teori tentang Regulasi
Terdapat dua kategori utama dalam regulasi suatu industri tertentu.
a.    Teori-teori kepentingan publik, bahwa regulasi diberikan sebagai suatu jawaban atas permintaan publik akan perbaikan dari harga-harga pasar yang tidak efisien dan tidak adil, dibuat untuk memberikan perlindungan dan kebaikan bagi masyarakat umum.
b.    Kelompok yang berkepentingan, berpendapat bahwa regulasi diberikan sebagai jawaban atas permintaan dari kelompok dengan kepentingan khusus, dengan maksud untuk memaksimalkan laba dari para anggotanya.
2.    Haruskah Kita Mengatur Akuntansi?
Terjadi perdebatan mengenai apakah akuntansi sebaiknya diatur atau tidak, terdapat beberapa opini mengenai hal ini. Opini pasar yang tidak diregulasi menyatakan bahwa perusahaan insentif untuk memberikan laporan secara sukarela karena kalau tidak, dapat diartikan sebagai berita buruk.
Yang kedua, opini pasar yang diregulasi menggunakan argumentasi kepentingan publik, dan kebutuhan untuk mencapai sasaran sosial yang diinginkan.
3.    Pendekatan Pasar Bebas
Pendekatan ini dimulai dari asumsi dasar bahwa informasi akuntansi adalah sebuah barang ekonomi, sama seperti barang atau jasa lainnya. Oleh karena itu, ia menjadi subjek atas kekuatan permintaan dan kekuatan pasok. Para pengajar pendekatan regulatoris (baik pribadi maupun publik) berpendapat bahwa terjadi kegagalan pasar baik secara eksplisit maupun implisit dalam pasar pribadi untuk informasi.
a)    Kegagalan pasar eksplisit diasumsikan terjadi ketika baik jumlah atau mutu dari barang yang dihasilkan di sebuah pasar yang tidak teratur berbeda dari biaya pribadi dari dan keuntungan yang diperoleh dan solusi pasar menimbulkan terjadinya suatu alokasi sumber daya non-Pareto.
b)   Kelemahan pasar pribadi:
·      Kendali monopoli atas informasi oleh manajemen
·      Investor yang naif
·      Fiksasi fungsional
·      Angka-angka yang menyesatkan
·      Prosedur yang berbeda-beda
·      Kurangnya objektivitas
4.    Regulasi Standar Akuntansi di Sektor Swasta
Pendekatan sektor swasta terhadap regulasi standar akuntansi bergantung kepada asumsi bahwa kepentingan publik dalam akuntansi akan terpenuhi dengan baik jika pembuatan standar diserahkan kepada sektor swasta.
5.    Regulasi Standar Akuntansi di Sekitar Publik
Regulasi di sektor publik mendapatkan tingkat legitimasi yang tinggi dan menjadi bagian dari tradisi dan kerangka legal bagi dunia internasional.

E.  Legitimasi Proses Penetapan Standar
1.    Prognosis Pesimistik
Legitimasi proses penetapan standar kadang dihubungkan dengan kemampuannya untuk membuat sistem akuntansi yang optimal. Prognosis pesimistik ini diperluas lagi untuk menunjukkan.
a.    Pemilihan dari alternatif pelaporan keuangan pada akhirnya harus meminta pertukaran keuntungan seseorang dengan keuntungan milik orang lain.
b.    Penyelesaian dari alternatif pelaporan keuangan mensyaratkan pertimbangan nilai mengenai kekayaan siapa yang dipertukarkan dan dalam dimensi apa serta untuk siapa.
2.    Prognosis Optimistik
Chambers, mengusulkan suatu sekolah kebutuhan yang mengasumsikan adanya norma atau standar ideal yang berlaku silang di beberapa situasi tertentu. Kalkulus konstitusional individualistik menetapkan lestimasi dari FASB dengan didasarkan kepada.
a)    Kemampuannya untuk memberikan perlindungan prosedural yang memadai
b)   Kemampuannya dalam menentukan pembatasan pada kumpulan pilihan yang memadai untuk memastikan tercapainya hasil yang dapat diterima.
c)    Keseimbangan prosedural dan pengendalian hasil yang dimiliki oleh proses penetapan standart dari FASB.

F.   Standar Akuntansi yang Berlebihan
Standar akuntansi yang berlebihan termasuk didalamnya.
1.    Standar yang terlalu banyak.
2.    Standar yang terlalu detail.
3.    Tidak ada standar yang tegas, membuat pemilihan suatu aplikasi menjadi sulit.
4.    Standar untuk tujuan umum tidak mampu mengatasi perbedaan-perbedaan yang terdapat dalam kebutuhan dari para pembuat, pengguna, dan CPA.
5.    Pengungkapan yang berlebihan, pengukuran yang rumit atau kedua-duanya
Dampak dari standar akuntansi yang berlebihan diantaranya adalah jumlah yang besar, kesempitan dan kekakuan dari standar akuntansi dapat memberikan dampak yang serius bagi pekerjaan yang dilakukan oleh para akuntan, nilai dari informasi keuangan bagi pengguna dan keputusan bisnis yang dibuat oleh manajemen. Akuntan dapat kehilangan fokus dari pekerjaan mereka yang sebenarnya dikarenakan  oleh berlebihnya data yang diminta ketika memenuhi standar yang ada. Kegagalan audit dapat terjadi karena akuntan dapat kehilangan fokus dalam audit dan lupa untuk melaksanakan prosedur-prosedur, audit,mendasar.
Solusi bagi masalah standar akuntansi yang berlebihan menurut Special Committee on Acoounting Standards dari AICPA meliputi.
·      Tidak ada perubahan, tetap status quo
·      Perubahan dari konsep yang ada saat ini dari satu kumpulan GAAP yang berlaku untuk semua perusahaan bisnis menjadi dua kumpulan GAAP, sehingga menciptakan satu kumpulan GAAP yang terpisah bagi entitas-entitas tertentu, seperti perusahaan-perusahaan non publik kecil
·      Perubahan dalam GAAP untuk menyederhanakan aplikasinya terhadap seluruh perusahaan bisnis
·      Membuat pengungkapan yang berbeda dan alternatif-alternatif pengukuran
·      Perubahan dalam standar CPA untuk pelaporan laporan keuangan
·      Satu alternatif dari GAAP sebagai dasar pilihan dalam menyajikan laporan keuangan. Pendekatan yang mengandalkan kepada alternatif dari GAAP memiliki tiga kemungkinan: (1) suatu basis metode akuntasi (basis accounting method-BAM) yang baru, (2) kas atau basis kas yang dimodifikasi, dan (3) Basis pajak penghasilan

G. Pilihan dalam Akuntansi
Pengungkapan akuntansi dan kontrak berdasarkan atas akuntansi ini adalah hasil dari suatu pilihan dalam akuntansi, sebuah pilihan yang dimaksudkan untuk mempengaruhi output dari sistem akuntansi dengan cara tertentu. Tiga kategori sasaran atau motivasi dari dilakukannya pilihan dalam akuntansi dapat ditentukan sebagai berikut:
1.    Perspektif Pembuatan Kontrak yang Efektif
Karena adanya biaya-biaya keagenan dan tidak ada pasar yang lengkap maka digunakan kontrak yang tergantung kepada negara yang sering kali dipengaruhi oleh pilihan-pilihan akuntasi.
2.    Pemberian Harga atau Aktiva
Karena informasi yang asimetris, pilihan dalam akuntansi dapat digunakan untuk mempengaruhi harga aktiva, baik melalui orang dalam yang mengetahui masalah ini dan membocorkan informasi sampai kepada orang dalam yang tidak mengetahui mengenai permasalahan perputaran, besaran dan resiko dari arus kas dimasa depan atau melalui manager yang memiliki kepentingan pribadi dan percaya bahwa pendapatan yang lebih tinggi akan mengarah pada peningkatan harga saham.
3.    Mempengaruhi Pihak-pihak Eksternal
Pilihan akuntansi dapat digunakan untuk mempengaruhi pihak-pihak eksternal disamping pemilik asli dan potensial dari perusahaan seperti Internal Revenue Service, regulator pemerintah, pemasok, pesaing, dan negosiator setingkat buruh.

H.  Stategi Penetapan Standar bagi Negara Berkembang
Ada empat jenis strategi yaitu.
1.    Pendekatan Evolusioner
Diasumsikan para mitra asing akan menyesuaikan aturan-aturannya sendi mereka ingin tetap terus membina perdagangan dengan negara tersebut dan/atau mempertahankan operasinya.
2.    Pendekatan Transfer Teknologi
Pengembangan melalui transfer teknologi berasal dari operasi dan aktivitas kantor akuntan internasional, perusahan multinasional dan para akademisi yang berpraktik di negara berkembang, atau berbagai perjanjian internasional dan kesepakatan kerja sama yang meminta dilakukannya pertukaran informasi dan teknologi. 
3.    Penggunaan Standar Akuntansi Internasional
Strategi yang juga tersedia bagi negara berkembang adalah bergabung dengan International Accounting Standards Committee (IASC) atau badan standar internasional lainnya yang telah diidentifikasi sebelumnya dan menerapkan ketetapan secara borongan. Alasan dibelakang strategi ini mungkin adalah untuk.
a)    Memperkecil biaya persiapan dan pembuatan standar akuntansi
b)   Bergabung dengan dorongan harmonisasi internasional
c)    Memfasilitasi pertumbuhan investasi asing yang mungkin dibutuhkan
d)   Memungkinkan profesi ini meniru standar profesional atas prilaku dan perbuatan yang telah dibuat dengan baik
e)    Melegitimasikan statusnya sebagai anggota denga status penuh dari komunitas internasional
4.    Strategi Situasional
Strategi ini dikenal sebagai ”pengembangan standar akuntansi dengan didasarkan atas analisis dari prinsip-prinsip dan praktik-praktik akuntansi di negara-negara maju terhadap latar belakang lingkungan yang mendasarinya”. Faktor-faktor tersebut adalah linguistik kultural, politik dan hak-hak sipil, ekonomi dan karakteristik demografis, serta lingkungan hukum dan perpajakan negara yang bersangkutan.







DAFTAR RUJUKAN

Riahi, Ahmed & Belkaoui. 2011. Teori Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.