Minggu, 02 November 2014

BAB 6 - Teori Akuntansi






TUGAS TEORI AKUNTANSI

BAB 6
Kerangka konseptual untuk akuntansi dan pelaporan keuangan








KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI
DAN PELAPORAN KEUANGAN



Makalah untuk memenuhi tugas matakuliah Teori Akuntansi
yang dibina oleh H. Eka Ananta Sidharta, S.E., M.M.Ak.




oleh
ASHFA EL FAJRIYYA H.A          120422403180
SUTRIA KUMALASARI               120422403192



Description: Description: Description: D:\Materi Kuliah\Logo UM\download (4) copy.png





UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI
November 2014





KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI
DAN PELAPORAN KEUANGAN


A.  Klasifikasi dan Konflik Kepentingan
Perumusan tujuan akuntansi tergantung pada penyelesaian konflik kepentingan yang terdapat di tiga pasar informasi. Laporan keuangan dihasilkan oleh interaksi tiga kelompok yaitu.
1.    Perusahaan (firm)
Membentuk kelompok utama yang terlibat dalam proses akuntansi. Aktivitas-aktivitas operasional, keuangan, dan luar biasa (atau nonoperasional) yang mereka lakukan menjadi justifikasi dari pembuatan laporan keuangan. Keberadaan dan perilaku mereka menimbulkan hasil keuangan yang sebagian dapat diukur oleh proses akuntansi. Perusahaan-perusahaan juga adalah penyedia informasi akuntansi.
2.    Pengguna (user)
Membentuk kelompok kedua yang terlibat dalam proses akuntansi. Pembuatan informasi akuntansi dipengaruhi oleh kepentingan dan kebutuhan pengguna. Meskipun tidak mungkin untuk mengumpulkan suatu daftar lengkap para pengguna, namun dapat dipastikan daftar tersebut akan mencantumkan para pemegang saham, analis keuangan, kreditor, dan badan-badan pemerintah.
3.    Profesi akuntansi (accounting proffesion)
Membentuk kelompok ketiga yang dapat mempengaruhi informasi yang akan dimasukkan ke dalam laporan keuangan. Para akuntan terutama akan bertindak sebagai “auditor” yang bertanggung jawab untuk memverifikasi bahwa laporan keuangan telah mematuhi prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum.

B.  Menuju ke Arah Perumusan Tujuan Laporan Keuangan
1.    Tujuan Laporan Keuangan Menurut APB Statement No. 4
APB Statement No. 4 mengklasifikasikan tujuan menjadi tujuan khusus, tujuan umum, dan tujuan kualitatif, serta menempatkan mereka di bawah suatu kumpulan pembatasan. Tujuan-tujuan tersebut adalah sebagai berikut.
a.    Tujuan khusus dari laporan keuangan adalah menyajikan secara wajar dan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum, posisi keuangan, hasil operasi, dan perubahan-perubahan lainnya dalam posisi keuangan.
b.    Tujuan umum dari laporan keuangan adalah sebagai berikut.
·      Untuk memberikan informasi yang dapat diandalkan mengenai sumber daya ekonomi dan kewajiban dari perusahaan bisnis.
·      Untuk memberikan informasi yang dapat diandalkan mengenai perubahan dalam sumber daya bersih dari aktivitas perusahaan bisnis yang diarahkan untuk memperoleh laba.
·      Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat digunakan untuk mengestimasi potensi penghasilan bagi perusahaan.
c.    Tujuan kualitatif dari akuntansi keuangan adalah sebagai berikut.
·      Relevansi, yang artinya pemilihan informasi yang memiliki kemungkinan paling besar untuk memberikan bantuan kepada para pengguna dalam keputusan ekonomi mereka.
·      Dapat dimengerti, yang artinya tidak hanya informasi tersebut harus jelas, tetapi para pengguna juga harus dapat memahaminya.
·      Dapat diverifikasi, yang artinya hasil akuntansi dapat didukung oleh pengukuran-pengukuran yang independen, dengan menggunakan metode-metode pengukuran yang sama.
·      Netralis, yang artinya hasil akuntasi ditujukan untuk kebutuhan umum dari pengguna, bukannya kebutuhan-kebutuhan tertentu dari pengguna-pengguna yang spesifik.
2.    Laporan Kelompok Studi Mengenai Tujuan Laporan Keuangan
Tujuan dari “Laporan Trueblood” yaitu.
a.    Tujuan dasar dari laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi yang menjadi dasar dari keputusan-keputusan ekonomi.
b.    Tujuan dari laporan keuangan terutaman adalah untuk melayani para pengguna yang memiliki wewenang, kemampuan atau sumber yang terbatas untuk memperoleh informasi dan yang mengandalkan laporan keuangan sebagai sumber utama informasi mereka mengenai aktivitas perusahaan.
c.    Tujuan dari laporan keuangan adalah untuk menyajikan informasi yang bermanfaat kepada para investor dan kreditor dalam meramalkan, membandingkan, dan mengevaluasi potensi arus kas yang mereka terima jika dilihat dari segi jumlah, waktu, dan ketidakpastian yang terkait.
d.   Tujuan dari laporan keuangan adalah memberikan informasi kepada para pengguna yang dapat digunakan untuk meramalkan, membandingkan dan mengevaluasi kekuatan menghasilkan suatu perusahaan.
“Laporan Trueblood” menyebutkan tujuh karakteristik kualitatif dari pelaporan:
a)    relevansi dan materialistis
b)   bentuk dan substansi
c)    keandalan
d)   kebebasan dari bias
e)    komparabilitas
f)    konsistensi; dan
g)   dapat dimengerti.

C.  Menuju ke Arah Kerangka Konseptual
1.    Hakikat Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual adalah sebuah konstitusi, sebuah sistem koheren dari tujuan dan asas yang saling berhubungan yang dapat mengarah kepada standar yang konsisten dan menentukan sifat, fungsi, dan batasan dari akuntansi keuangan dan laporan keuangan. Tujuan menegaskan sasaran dan tujuan akuntansi. Asas menjadi konsep yang mendasari konsep akuntansi dan akan memandu pemilihan peristiwa yang harus diperhitungkan, pengukuran peristiwa tersebut, serta cara merangkum dan mengomunikasikannya kepada pihak-pihak yang berminat.
Konsep-konsep seperti itu menjadi suatu asas dalam artian bahwa konsep-konsep yang lain akan dihasilkan dari asas tersebut dan penggunaannya sebagai acuan secara berulang-ulang akan dibutuhkan dalam menentukan, mengartikan, dan menerapkan standar akuntansi dan pelaporan.
2.    Masalah-masalah dalam Kerangka Konseptual
a.    Pandangan mengenai laba atau penghasilan mana yang harus digunakan
·      Pandangan aktiva / kewajiban, atau disebut juga pandangan neraca atau pandangan pemeliharaan modal (balance sheet or capital-maintenance view), berpendapat bahwa pendapatan dan beban hanya berasal dari perubahan dalam aktiva dan kewajiban.
·      Pandangan pendapatan / beban, yang disebut juga pandangan laporan laba rugi atau pandangan penandingan (income statement or matching view), berpendapat bahwa adanya pendapatan dan beban yang dihasilkan oleh adanya kebutuhan akan penandingan yang tepat (proper matching).
·      Pandangan nonartikulasi didasarkan atas adanya kepercayaan bahwa artikulasi akan diikuti oleh redundansi (pencatatan yang berlebihan), “karena seluruh peristiwa yang dilaporkan di laporan laba rugi juga dilaporkan di neraca, meskipun dari sudut pandang yang berbeda
b.   Definisi
Menurut pandangan aktiva/kewajiban, aktiva adalah sumber daya ekonomi dari sebuah perusahaan; mereka mencerminkan keuntungan-keuntungan di masa depan yang diharapkan menimbulkan arus kas masuk bersih secara langsung maupun tidak langsung. Kewajiban adalah keharusan perusahaan untuk mentransfer sumber daya ekonomi kepada entitas lain di masa depan. Penghasilan adalah peningkatan dari aktiva bersih perusahaan di luar beban-beban “modal”.
Setiap kemungkinan komponen dari penghasilan (pendapatan, beban, keuntungan, dan kerugian) dapat didefenisikan sebagai berikut.
·      Pendapatan dan Beban
Menurut pandangan aktiva/kewajiban, pendapatan, yang mencakup keuntungan dan kerugian, didefenisikan sebagai peningkatan aktiva atau penurunan kewajiban yang tidak mempengaruhi modal. Begitu pula beban, yang mencakup keuntungan dan kerugian, didefenisikan sebagai penurunan aktiva atau peningkatan kewajiban yang timbul dari penggunaan sumber daya ekonomi dan jasa selama suatu periode tertentu.
·      Keuntungan dan Kerugian
Menurut pandangan aktiva/kewajiban, keuntungan didefinisikan sebagai meningkatnya aktiva bersih di luar peningkatan dari pendapatan atau perubahan modal. Begitu pula kerugian didefenisikan sebagai penurunan dari aktiva bersih di luar penurunan dari beban atau perubahan modal. Jadi keuntungan dan kerugian merupakan bagian dari penghasilan yang tidak dijelaskan oleh pendapatan dan beban
·      Hubungan Antara Penghasilan dan Komponen-komponennya
Laba = Pendapatan – Beban + Keuntungan – Kerugian
Laba = Pendapatan – Beban
Laba = Pendapatan (termasuk keuntungan) – Beban (termasuk kerugian)
c.    Konsep Pemeliharaan Modal atau Pengembalian Biaya Mana yang Harus Digunakan?
Terdapat dua konsep pemeliharaan modal yaitu konsep modal keuangan dan konsep modal fisik. Kedua konsep tersebut menggunakan pengukuran dalam satuan uang atau satuan daya beli umum yang sama, yang mengakibatkan munculnya empat kemungkinan konsep pemeliharaan modal.
·      Modal keuangan yang diukur dalam satuan uang
·      Modal keuangan yang diukur menurut daya beli umum yang sama
·      Modal fisik yang diukur menurut unit uang
·      Modal fisik yang diukur menurut unit daya beli umum yang sama
d.   Metode Pengukuran Mana yang Harus Digunakan?
Masalah mengenai metode pengukuran akan berkaitan dengan penentuan baik dari unit pengukuran maupun atribut yang hendak diukur. Sepanjang kepentingan dari unit pengukuran, pilihannya adalah antara jumlah dolar akrual dan dolar yang telah disesuaikan dengan daya beli umum. Sedangkan sepanjang kepentingan dari atribut tertentu yang hendak diukur, ada lima pilihan yang tersedia.
·      Metode biaya historis;
·      Biaya saat ini;
·      Nilai jual saat ini;
·      Nilai jual yang diharapkan; dan
·      Nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan.
3.    Perkembangan dari Sebuah Kerangka Konseptual
Secara ringkas, lima Statement of Financial Accounting Concepts yang dikeluarkan dan berhubungan dengan pelaporan keuangan untuk perusahaan bisnis adalah.
a.    SFAC No. 1, “Objective of Financial Reporting by Business Enterprises”, yang menyajijan sasaran dan maksud dari akuntansi.
b.    SFAC No. 2, “Qualitative Characteristics of Accounting Infomation”, yang melihat karakteristik-karakteristik yang membuat informasi akuntansi berguna.
c.    SFAC No. 3, “Elements of Financial Statements of Business Enterprises”, yang memberikan defenisi mengenai elemen-elemen dalam laporan keuangan seperti aktiva, kewajiban, pendapatan dan beban.
d.   SFAC No. 5, “Recognition and Measurement in Financial Statements of Business Enterprises”, yang menetapkan pengakuan dan kriteria pengukuran fundamental serta pedoman mengenai bagaimana informasi sebaiknya secara formal dicantumkan dalam laporan keuangan.
e.    SFAC No. 6, “Elements of Financial Statements”, yang menggantikan SFAC No. 3 dan memperluas ruang lingkupnya untuk mencakup organisasi-organisasi nirlaba.
f.       SFAC No. 7, “Using Cash Flow Information and Present Value in Accounting Measurements”, memberikan sebuah kerangka untuk menggunakan arus kas dan menyajikan nilai-nilai sebagai basis pengukuran
4.    Tujuan Pelaporan Keuangan
Pelaporan keuangan tidak hanya memuat laporan keuangan namun juga cara-cara lain dalam mengkomunikasikan informasi yang berhubungan, baik secara langsung maupun tidak langsung, dengan informasi yang diberikan oleh sistem akuntansi – yaitu, informasi mengenai sumber daya, kewajiban, penghasilan perusahaan dan lain-lain.
Pelaporan keuangan hendaknya memberikan informasi yang berguna bagi para calon investor dan kreditor maupun yang sudah ada dan para pengguna lainnya dalam membuat investasi, kredit, dan keputusan-keputusan lainnya yang serupa secara rasional.
5.    Konsep-konsep Fundamental
Konsep fundamental meliputi baik karakteristik kualitatif dari informasi akuntansi maupun definisi dari elemen-elemen laporan keuangan.
a.    Karakteristik kualitatif dari informasi akuntansi.
·      Relevansi, mengacu pada kemampuan informasi untuk mempengaruhi keputusan menajer dengan mengubah atau mengonfirmasikan ekspetasi mereka atas hasil atau konsekuensi dari tindakan atau peristiwa.
·      Keandalan (reliability), diartikan sebagai “kualitas yang memungkinkan pengguna data agar dengan yakin mengandalkannya sebagai pencerminan dari apa yang dimaksud untuk disajikan.
·      Kualitas sekunder (secondary qualities), komparabilitas dan konsistensi adalah kualitas kedua yang diusulkan oleh Statement of Financial Accounting Concepts No. 2 FASB. Komparabilitas dijabarkan sebagai penggunaan metode yang sama dalam suatu waktu oleh perusahaan tertentu.
·      Pertimbangan biaya-manfaat (cost-benefit consideration) diakui sebagai salah satu batasan umum. Informasi akuntansi manfaat akan dicari jika keuntungan yang didapat dari informasi tersebut melebihi biayanya. Jadi, sebelum menyiapkan dan menyebarkan informasi keuangan, biaya dan manfaat dari penyediaan informasi tersebut harus diperbandingkan.
·      Materialistis (materiality) dipandang sebagai ambang batas untuk pengakuan. Materialistas adalah suatu kondisi yang dianggap penting secara relatif.
b.    Elemen-elemen Dasar Laporan Keuangan dari Perusahaan Bisnis
Statement of Financial Accounting Concepts No. 3, Elements of Financial Statements of Business Enterprises, mendefinisikan sepuluh elemen yang saling berkaitan secara langsung berhubungan dengan pengukuran kinerja dan status dari perusahaan, yaitu: aktiva, kewajiban, ekuitas, investasi oleh pemilik, laba komprehensif, pendapatan, beban, keuntungan, dan kerugian.

D.  Laporan-Laporan Lain
1.    Laporan Perusahaan
Pada tahun 1975, Accounting Standards Steering Commitee dari Institute of Chartered Accountants in England and Wales menerbitkan The Corporate Report, sebuah makalah pembahasan yang dimaksudkan sebagai suatu langkah maju ke arah penjualan besar-besaran oleh para pengguna, tujuan dari metode keuangan modern di Inggris, laporan tersebut menyajikan usaha-usaha yang telah dilakukan oleh sebuah badan berangotakan sebelas orang, yang bekerja dalam kerangka acuan sebagai berikut.
a)    Tujuan dari studi ini adalah untuk memeriksa kembali ruang lingkup dan sasaran dari laporan keuangan yang telah diterbitkan dilihat dari kebutuhan-kebutuhan dan kondisi modern.
b)   Laporan ini berhubungan dengan akuntabilitas publik dari segala bentuk entitas ekonomi, terutama pada perusahaan bisnis.
c)    Laporan ini mencoba untuk menyusun sekumpulan konsep yang sedang dikembangkan sebagai dasar bagi pelaporan keuangan.
d)   Laporan ini mempertimbangkan cara-cara yang paling sesuai dalam mengukur dan melaporkan posisi ekonomi, kinerja, dan prospek-prospek.
2.    Laporan ‘Stamp
Membahas mengenai masalah yang dihadapi oleh penyusun standar, antara lain.
a.    Bagaimana kenyataan ekonomi dapat diukur dengan suatu cara yang jelas?
b.    Apakah hakikat dari akuntansi, mengingat pertanyya akan bagaimana cara terbaik dalam mengembangkan standar akuntansi tergantung kepadanya?
c.    Apakah terdapat konsep-konsep yang permanen dan universal yang menjadi dasar dari pelaporan dan akuntansi keuangan?
d.   Bagaimana biaya dan manfaat dapat diestimasi dalam menentukan langkah apa yang harus diambil di area penetapan standar?
e.    Apakah diperlukan perluasan bagi pengungkapan? Apakah perluasan ini memasukkan pengungkapan?
Selain masalah yang dihadapi, dikemukakan pula permasalahan konseptual dalam penetapan standar, diantaranya: masalah alokasi, masalah laba, masalah fokus pelaporan, konsep pemeliharaan modal, dasar valuasi aktiva, dan kenyataan ekonomi.
Salah satu tujuan utama dari penerbitan laporan keuangan perusahaan adalah untuk menyediakan akuntansi melalui fungsi-fungsi pengurusan manajemen, dan juga keberhasilannya dalam mencapai sasaran untuk menghisilkan kinerja ekonomi perusahaan yang memuaskan dan menjaganya dalam posisi keuangan yang sehat dan kuat.
Para pengguna laporan keuangan perusahaan diantaranya adalah: pemegang saham, kreditor jangka panjang, kreditor jangka pendek, analis dan penasehat yang melayani pihak-pihak di atas, para karyawan, para kreditur noneksekutif, pelanggan, pemasok, kelompok-kelompok industri, serikat pekerja, departemen dan kementrian pemerintah, publik,badan regulatoris, perusahaan lain baik domestik dan asing, dan para penyusun standard dan riset-riset akademik.
Kebutuhan pengguna dapat dikategorikan secara garis besar berikut ini: penilaian kinerja, penilaian kualitas manajemen, pengestimasian prospek-prospek di masa depan, penilaian kemampuan dan kekuatan keuangan, penilaian solvabilitas, penilaian likuiditas, penilaian resiko dan ketidakpastian, membantu mangalokasi sumber daya, melakukan perbandingan, mengambil keputusan-keputusan mengenai valuasi, menilai kemampuan beradaptasi,, menentukan tingkat kepatuhan dengan hukum atau peraturan dan menilai kontribusi kepada masyarakat.
Langkah berikutnya adalah memutuskan apakah laporan keungan yang diterbitkan memang benar telah memenuhi kebutuhan dari para pengguna dan tujuan dari pelaporan keuangan.
Proyek kerangka konseptual bagi kanada yang didasarkan atas pendekatan evolusioner dan bergantung pada konsep-konsep, ditawarkan pada ahir dari “Laporan Stamp”. Tidak seperti kerangka konseptual FASB, yang dianggap terlalu normative dan terlalu sempit ruang lingkupnya. Kerangka konseptual kanada ini didasarkan pada pendekatan yang evolusioner dan tidak akan terlalu sempit ruang lingkupnya, kepentingan utamanya adalah pada kebutuhan yang wajar dari para pengguna yang sah dari laporan-laporan keuangan yang dikeluarkan.
“Laporan Stamp” telah berhasil mencantumkan masalah-masalah konseptual utama yang ditemukan dalam pengembangan setiap kerangka dan juga memberikan dasar atau latar belakang sehingga akan semakun banyak riset yang dapat dilakukan.

E.  Taksonomi Karakteristik Normatif yang Harus Dicerminkan oleh Pernyataan-pernyataan Akuntansi
Kutipan mengenai betapa pentingnya kualitas dari pernyataan diutarakan dengan tepat oleh Arthur Levitt. Model taksonomi umum yang sangat baik mengenai karakteristik normatif yang diinginkan dan terdiri atas tiga kategori:
1.    Karakteristik formasional yang berhubungan dengan perkembangan dari pernyataan dan dengan penilaian selanjutnya mengenai kegunaan yang diberikan.
2.    Karakteristik operasional yang berhubungan dengan mengimplementasikan dan memenuhi persyaratan-persyaratan yang diminta oleh pernyataan.
3.    Karakteristik informasional yang berhubungan dengan kemempuan untuk menghasilkan data yang berguna dalam pengambilan keputusan.













DAFTAR RUJUKAN

Riahi, Ahmed & Belkaoui. 2011. Teori Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar