TUGAS TEORI AKUNTANSI
BAB 6
Kerangka konseptual untuk
akuntansi dan pelaporan keuangan
KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI
DAN PELAPORAN KEUANGAN
Makalah untuk memenuhi tugas matakuliah
Teori Akuntansi
yang dibina oleh H. Eka Ananta Sidharta,
S.E., M.M.Ak.
oleh
ASHFA EL FAJRIYYA H.A 120422403180
SUTRIA KUMALASARI 120422403192
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI
November 2014
KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI
DAN PELAPORAN KEUANGAN
A. Klasifikasi
dan Konflik Kepentingan
Perumusan tujuan akuntansi
tergantung pada penyelesaian konflik kepentingan yang terdapat di tiga pasar
informasi. Laporan keuangan dihasilkan oleh interaksi tiga kelompok yaitu.
1.
Perusahaan
(firm)
Membentuk kelompok utama yang
terlibat dalam proses akuntansi. Aktivitas-aktivitas operasional, keuangan, dan
luar biasa (atau nonoperasional) yang mereka lakukan menjadi justifikasi dari
pembuatan laporan keuangan. Keberadaan dan perilaku mereka menimbulkan hasil
keuangan yang sebagian dapat diukur oleh proses akuntansi.
Perusahaan-perusahaan juga adalah penyedia informasi akuntansi.
2.
Pengguna
(user)
Membentuk kelompok kedua yang
terlibat dalam proses akuntansi. Pembuatan informasi akuntansi dipengaruhi oleh
kepentingan dan kebutuhan pengguna. Meskipun tidak mungkin untuk mengumpulkan
suatu daftar lengkap para pengguna, namun dapat dipastikan daftar tersebut akan
mencantumkan para pemegang saham, analis keuangan, kreditor, dan badan-badan
pemerintah.
3.
Profesi
akuntansi (accounting proffesion)
Membentuk kelompok ketiga yang dapat
mempengaruhi informasi yang akan dimasukkan ke dalam laporan keuangan. Para
akuntan terutama akan bertindak sebagai “auditor” yang bertanggung jawab untuk
memverifikasi bahwa laporan keuangan telah mematuhi prinsip-prinsip akuntansi yang
berlaku umum.
B. Menuju ke
Arah Perumusan Tujuan Laporan Keuangan
1. Tujuan Laporan Keuangan Menurut APB Statement No. 4
APB Statement No. 4
mengklasifikasikan tujuan menjadi tujuan khusus, tujuan umum, dan tujuan
kualitatif, serta menempatkan mereka di bawah suatu kumpulan pembatasan.
Tujuan-tujuan tersebut adalah sebagai berikut.
a.
Tujuan khusus dari laporan keuangan adalah
menyajikan secara wajar dan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang
berlaku umum, posisi keuangan, hasil operasi, dan perubahan-perubahan lainnya
dalam posisi keuangan.
b.
Tujuan umum dari laporan keuangan adalah
sebagai berikut.
·
Untuk
memberikan informasi yang dapat diandalkan mengenai sumber daya ekonomi dan
kewajiban dari perusahaan bisnis.
·
Untuk
memberikan informasi yang dapat diandalkan mengenai perubahan dalam sumber daya
bersih dari aktivitas perusahaan bisnis yang diarahkan untuk memperoleh laba.
·
Untuk
memberikan informasi keuangan yang dapat digunakan untuk mengestimasi potensi
penghasilan bagi perusahaan.
c.
Tujuan kualitatif dari akuntansi keuangan adalah
sebagai berikut.
·
Relevansi,
yang artinya pemilihan informasi yang memiliki kemungkinan paling besar untuk
memberikan bantuan kepada para pengguna dalam keputusan ekonomi mereka.
·
Dapat
dimengerti, yang artinya tidak hanya informasi tersebut harus jelas, tetapi
para pengguna juga harus dapat memahaminya.
·
Dapat
diverifikasi, yang artinya hasil akuntansi dapat didukung oleh
pengukuran-pengukuran yang independen, dengan menggunakan metode-metode
pengukuran yang sama.
·
Netralis,
yang artinya hasil akuntasi ditujukan untuk kebutuhan umum dari pengguna,
bukannya kebutuhan-kebutuhan tertentu dari pengguna-pengguna yang spesifik.
2. Laporan Kelompok Studi Mengenai Tujuan Laporan
Keuangan
Tujuan dari “Laporan Trueblood”
yaitu.
a.
Tujuan
dasar dari laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi yang menjadi
dasar dari keputusan-keputusan ekonomi.
b.
Tujuan
dari laporan keuangan terutaman adalah untuk melayani para pengguna yang
memiliki wewenang, kemampuan atau sumber yang terbatas untuk memperoleh informasi
dan yang mengandalkan laporan keuangan sebagai sumber utama informasi mereka
mengenai aktivitas perusahaan.
c.
Tujuan
dari laporan keuangan adalah untuk menyajikan informasi yang bermanfaat kepada
para investor dan kreditor dalam meramalkan, membandingkan, dan mengevaluasi
potensi arus kas yang mereka terima jika dilihat dari segi jumlah, waktu, dan
ketidakpastian yang terkait.
d.
Tujuan
dari laporan keuangan adalah memberikan informasi kepada para pengguna yang
dapat digunakan untuk meramalkan, membandingkan dan mengevaluasi kekuatan
menghasilkan suatu perusahaan.
“Laporan Trueblood” menyebutkan
tujuh karakteristik kualitatif dari pelaporan:
a)
relevansi
dan materialistis
b)
bentuk
dan substansi
c)
keandalan
d)
kebebasan
dari bias
e)
komparabilitas
f)
konsistensi;
dan
g)
dapat
dimengerti.
C. Menuju ke
Arah Kerangka Konseptual
1.
Hakikat
Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual adalah sebuah
konstitusi, sebuah sistem koheren dari tujuan dan asas yang saling berhubungan
yang dapat mengarah kepada standar yang konsisten dan menentukan sifat, fungsi,
dan batasan dari akuntansi keuangan dan laporan keuangan. Tujuan menegaskan
sasaran dan tujuan akuntansi. Asas menjadi konsep yang mendasari konsep
akuntansi dan akan memandu pemilihan peristiwa yang harus diperhitungkan,
pengukuran peristiwa tersebut, serta cara merangkum dan mengomunikasikannya
kepada pihak-pihak yang berminat.
Konsep-konsep seperti itu menjadi
suatu asas dalam artian bahwa konsep-konsep yang lain akan dihasilkan dari asas
tersebut dan penggunaannya sebagai acuan secara berulang-ulang akan dibutuhkan
dalam menentukan, mengartikan, dan menerapkan standar akuntansi dan pelaporan.
2.
Masalah-masalah
dalam Kerangka Konseptual
a.
Pandangan mengenai laba atau penghasilan
mana yang harus digunakan
· Pandangan aktiva / kewajiban, atau
disebut juga pandangan neraca atau pandangan pemeliharaan modal (balance sheet or capital-maintenance view),
berpendapat bahwa pendapatan dan beban hanya berasal dari perubahan dalam
aktiva dan kewajiban.
· Pandangan pendapatan / beban, yang
disebut juga pandangan laporan laba rugi atau pandangan penandingan (income statement or matching view),
berpendapat bahwa adanya pendapatan dan beban yang dihasilkan oleh adanya
kebutuhan akan penandingan yang tepat (proper
matching).
· Pandangan nonartikulasi didasarkan
atas adanya kepercayaan bahwa artikulasi akan diikuti oleh redundansi
(pencatatan yang berlebihan), “karena seluruh peristiwa yang dilaporkan di
laporan laba rugi juga dilaporkan di neraca, meskipun dari sudut pandang yang
berbeda
b.
Definisi
Menurut pandangan aktiva/kewajiban,
aktiva adalah sumber daya ekonomi dari sebuah perusahaan; mereka mencerminkan
keuntungan-keuntungan di masa depan yang diharapkan menimbulkan arus kas masuk
bersih secara langsung maupun tidak langsung. Kewajiban adalah keharusan
perusahaan untuk mentransfer sumber daya ekonomi kepada entitas lain di masa
depan. Penghasilan adalah peningkatan dari aktiva bersih perusahaan di luar
beban-beban “modal”.
Setiap kemungkinan komponen dari
penghasilan (pendapatan, beban, keuntungan, dan kerugian) dapat didefenisikan
sebagai berikut.
·
Pendapatan
dan Beban
Menurut pandangan aktiva/kewajiban,
pendapatan, yang mencakup keuntungan dan kerugian, didefenisikan sebagai
peningkatan aktiva atau penurunan kewajiban yang tidak mempengaruhi modal.
Begitu pula beban, yang mencakup keuntungan dan kerugian, didefenisikan sebagai
penurunan aktiva atau peningkatan kewajiban yang timbul dari penggunaan sumber
daya ekonomi dan jasa selama suatu periode tertentu.
·
Keuntungan
dan Kerugian
Menurut pandangan aktiva/kewajiban,
keuntungan didefinisikan sebagai meningkatnya aktiva bersih di luar peningkatan
dari pendapatan atau perubahan modal. Begitu pula kerugian didefenisikan
sebagai penurunan dari aktiva bersih di luar penurunan dari beban atau
perubahan modal. Jadi keuntungan dan kerugian merupakan bagian dari penghasilan
yang tidak dijelaskan oleh pendapatan dan beban
·
Hubungan
Antara Penghasilan dan Komponen-komponennya
Laba = Pendapatan – Beban +
Keuntungan – Kerugian
Laba = Pendapatan – Beban
Laba = Pendapatan (termasuk keuntungan)
– Beban (termasuk kerugian)
c. Konsep
Pemeliharaan Modal atau Pengembalian Biaya Mana yang Harus Digunakan?
Terdapat dua konsep pemeliharaan
modal yaitu konsep modal keuangan dan konsep modal fisik. Kedua konsep tersebut
menggunakan pengukuran dalam satuan uang atau satuan daya beli umum yang sama,
yang mengakibatkan munculnya empat kemungkinan konsep pemeliharaan modal.
·
Modal
keuangan yang diukur dalam satuan uang
·
Modal
keuangan yang diukur menurut daya beli umum yang sama
·
Modal
fisik yang diukur menurut unit uang
·
Modal
fisik yang diukur menurut unit daya beli umum yang sama
d. Metode
Pengukuran Mana yang Harus Digunakan?
Masalah mengenai metode pengukuran
akan berkaitan dengan penentuan baik dari unit pengukuran maupun atribut yang
hendak diukur. Sepanjang kepentingan dari unit pengukuran, pilihannya adalah
antara jumlah dolar akrual dan dolar yang telah disesuaikan dengan daya beli
umum. Sedangkan sepanjang kepentingan dari atribut tertentu yang hendak diukur,
ada lima pilihan yang tersedia.
·
Metode
biaya historis;
·
Biaya
saat ini;
·
Nilai
jual saat ini;
·
Nilai
jual yang diharapkan; dan
·
Nilai
sekarang dari arus kas yang diharapkan.
3.
Perkembangan
dari Sebuah Kerangka Konseptual
Secara ringkas, lima Statement of Financial Accounting Concepts yang
dikeluarkan dan berhubungan dengan pelaporan keuangan untuk perusahaan bisnis
adalah.
a.
SFAC
No. 1, “Objective of Financial
Reporting by Business Enterprises”, yang menyajijan sasaran dan maksud dari
akuntansi.
b.
SFAC
No. 2, “Qualitative Characteristics
of Accounting Infomation”, yang melihat karakteristik-karakteristik yang
membuat informasi akuntansi berguna.
c.
SFAC
No. 3, “Elements of Financial
Statements of Business Enterprises”, yang memberikan defenisi mengenai
elemen-elemen dalam laporan keuangan seperti aktiva, kewajiban, pendapatan dan
beban.
d.
SFAC
No. 5, “Recognition and Measurement in
Financial Statements of Business Enterprises”, yang menetapkan
pengakuan dan kriteria pengukuran fundamental serta pedoman mengenai bagaimana
informasi sebaiknya secara formal dicantumkan dalam laporan keuangan.
e.
SFAC
No. 6, “Elements of Financial
Statements”, yang menggantikan SFAC No. 3 dan memperluas ruang lingkupnya
untuk mencakup organisasi-organisasi nirlaba.
f.
SFAC No. 7, “Using Cash Flow Information and Present Value in Accounting Measurements”,
memberikan sebuah kerangka untuk menggunakan arus kas dan menyajikan
nilai-nilai sebagai basis pengukuran
4.
Tujuan
Pelaporan Keuangan
Pelaporan keuangan tidak hanya
memuat laporan keuangan namun juga cara-cara lain dalam mengkomunikasikan
informasi yang berhubungan, baik secara langsung maupun tidak langsung, dengan
informasi yang diberikan oleh sistem akuntansi – yaitu, informasi mengenai
sumber daya, kewajiban, penghasilan perusahaan dan lain-lain.
Pelaporan keuangan hendaknya
memberikan informasi yang berguna bagi para calon investor dan kreditor maupun
yang sudah ada dan para pengguna lainnya dalam membuat investasi, kredit, dan
keputusan-keputusan lainnya yang serupa secara rasional.
5. Konsep-konsep
Fundamental
Konsep fundamental meliputi baik karakteristik
kualitatif dari informasi akuntansi maupun definisi dari elemen-elemen laporan
keuangan.
a.
Karakteristik
kualitatif dari informasi akuntansi.
·
Relevansi,
mengacu pada kemampuan informasi untuk mempengaruhi keputusan menajer dengan
mengubah atau mengonfirmasikan ekspetasi mereka atas hasil atau konsekuensi
dari tindakan atau peristiwa.
·
Keandalan
(reliability), diartikan sebagai
“kualitas yang memungkinkan pengguna data agar dengan yakin mengandalkannya
sebagai pencerminan dari apa yang dimaksud untuk disajikan.
·
Kualitas
sekunder (secondary qualities), komparabilitas
dan konsistensi adalah kualitas kedua yang diusulkan oleh Statement of
Financial Accounting Concepts No. 2 FASB. Komparabilitas dijabarkan sebagai
penggunaan metode yang sama dalam suatu waktu oleh perusahaan tertentu.
·
Pertimbangan
biaya-manfaat (cost-benefit consideration)
diakui sebagai salah satu batasan umum. Informasi akuntansi manfaat akan dicari
jika keuntungan yang didapat dari informasi tersebut melebihi biayanya. Jadi,
sebelum menyiapkan dan menyebarkan informasi keuangan, biaya dan manfaat dari
penyediaan informasi tersebut harus diperbandingkan.
·
Materialistis
(materiality) dipandang sebagai
ambang batas untuk pengakuan. Materialistas adalah suatu kondisi yang dianggap
penting secara relatif.
b.
Elemen-elemen
Dasar Laporan Keuangan dari Perusahaan Bisnis
Statement
of Financial Accounting Concepts No. 3, Elements of Financial Statements of
Business Enterprises,
mendefinisikan sepuluh elemen yang saling berkaitan secara langsung berhubungan
dengan pengukuran kinerja dan status dari perusahaan, yaitu: aktiva, kewajiban,
ekuitas, investasi oleh pemilik, laba komprehensif, pendapatan, beban,
keuntungan, dan kerugian.
D. Laporan-Laporan
Lain
1. Laporan Perusahaan
Pada tahun 1975, Accounting Standards Steering Commitee
dari Institute of Chartered Accountants
in England and Wales menerbitkan The
Corporate Report, sebuah makalah pembahasan yang dimaksudkan sebagai suatu
langkah maju ke arah penjualan besar-besaran oleh para pengguna, tujuan dari metode
keuangan modern di Inggris, laporan tersebut menyajikan usaha-usaha yang telah
dilakukan oleh sebuah badan berangotakan sebelas orang, yang bekerja dalam
kerangka acuan sebagai berikut.
a)
Tujuan
dari studi ini adalah untuk memeriksa kembali ruang lingkup dan sasaran dari
laporan keuangan yang telah diterbitkan dilihat dari kebutuhan-kebutuhan dan
kondisi modern.
b)
Laporan
ini berhubungan dengan akuntabilitas publik dari segala bentuk entitas ekonomi,
terutama pada perusahaan bisnis.
c)
Laporan
ini mencoba untuk menyusun sekumpulan konsep yang sedang dikembangkan sebagai
dasar bagi pelaporan keuangan.
d)
Laporan
ini mempertimbangkan cara-cara yang paling sesuai dalam mengukur dan melaporkan
posisi ekonomi, kinerja, dan prospek-prospek.
2. Laporan ‘Stamp’
Membahas mengenai masalah yang
dihadapi oleh penyusun standar, antara lain.
a.
Bagaimana
kenyataan ekonomi dapat diukur dengan suatu cara yang jelas?
b.
Apakah
hakikat dari akuntansi, mengingat pertanyya akan bagaimana cara terbaik dalam
mengembangkan standar akuntansi tergantung kepadanya?
c.
Apakah
terdapat konsep-konsep yang permanen dan universal yang menjadi dasar dari
pelaporan dan akuntansi keuangan?
d.
Bagaimana
biaya dan manfaat dapat diestimasi dalam menentukan langkah apa yang harus
diambil di area penetapan standar?
e.
Apakah
diperlukan perluasan bagi pengungkapan? Apakah perluasan ini memasukkan
pengungkapan?
Selain masalah yang dihadapi,
dikemukakan pula permasalahan konseptual dalam penetapan standar, diantaranya:
masalah alokasi, masalah laba, masalah fokus pelaporan, konsep pemeliharaan
modal, dasar valuasi aktiva, dan kenyataan ekonomi.
Salah satu tujuan utama dari
penerbitan laporan keuangan perusahaan adalah untuk menyediakan akuntansi
melalui fungsi-fungsi pengurusan manajemen, dan juga keberhasilannya dalam
mencapai sasaran untuk menghisilkan kinerja ekonomi perusahaan yang memuaskan
dan menjaganya dalam posisi keuangan yang sehat dan kuat.
Para pengguna laporan keuangan
perusahaan diantaranya adalah: pemegang saham, kreditor jangka panjang,
kreditor jangka pendek, analis dan penasehat yang melayani pihak-pihak di atas,
para karyawan, para kreditur noneksekutif, pelanggan, pemasok,
kelompok-kelompok industri, serikat pekerja, departemen dan kementrian pemerintah,
publik,badan regulatoris, perusahaan lain baik domestik dan asing, dan para
penyusun standard dan riset-riset akademik.
Kebutuhan pengguna dapat
dikategorikan secara garis besar berikut ini: penilaian kinerja, penilaian
kualitas manajemen, pengestimasian prospek-prospek di masa depan, penilaian
kemampuan dan kekuatan keuangan, penilaian solvabilitas, penilaian likuiditas,
penilaian resiko dan ketidakpastian, membantu mangalokasi sumber daya,
melakukan perbandingan, mengambil keputusan-keputusan mengenai valuasi, menilai
kemampuan beradaptasi,, menentukan tingkat kepatuhan dengan hukum atau
peraturan dan menilai kontribusi kepada masyarakat.
Langkah berikutnya adalah memutuskan
apakah laporan keungan yang diterbitkan memang benar telah memenuhi kebutuhan
dari para pengguna dan tujuan dari pelaporan keuangan.
Proyek kerangka konseptual bagi
kanada yang didasarkan atas pendekatan evolusioner dan bergantung pada
konsep-konsep, ditawarkan pada ahir dari “Laporan Stamp”. Tidak seperti
kerangka konseptual FASB, yang dianggap terlalu normative dan terlalu sempit
ruang lingkupnya. Kerangka konseptual kanada ini didasarkan pada pendekatan
yang evolusioner dan tidak akan terlalu sempit ruang lingkupnya, kepentingan
utamanya adalah pada kebutuhan yang wajar dari para pengguna yang sah dari
laporan-laporan keuangan yang dikeluarkan.
“Laporan Stamp” telah berhasil
mencantumkan masalah-masalah konseptual utama yang ditemukan dalam pengembangan
setiap kerangka dan juga memberikan dasar atau latar belakang sehingga akan
semakun banyak riset yang dapat dilakukan.
E. Taksonomi
Karakteristik Normatif yang Harus Dicerminkan oleh Pernyataan-pernyataan
Akuntansi
Kutipan mengenai betapa pentingnya
kualitas dari pernyataan diutarakan dengan tepat oleh Arthur Levitt. Model
taksonomi umum yang sangat baik mengenai karakteristik normatif yang diinginkan
dan terdiri atas tiga kategori:
1.
Karakteristik
formasional yang berhubungan dengan perkembangan dari pernyataan dan dengan
penilaian selanjutnya mengenai kegunaan yang diberikan.
2.
Karakteristik
operasional yang berhubungan dengan mengimplementasikan dan memenuhi
persyaratan-persyaratan yang diminta oleh pernyataan.
3.
Karakteristik
informasional yang berhubungan dengan kemempuan untuk menghasilkan data yang
berguna dalam pengambilan keputusan.
DAFTAR RUJUKAN
Riahi,
Ahmed & Belkaoui. 2011. Teori
Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar